Monday, April 28, 2008

Dunia di Sekeliling Saya

*Hello, this is P speaking..*

Haloo semuanyahh!
Walaupun kami para kelas tiga sebentar lagi akan berhadapan sama yang namanya ujian praktek, mari kita bersenang-senang! Jadikanlah jangka sorong dan labu erlenmeyer sebagai temanmu! Oh, dan jangan lupakan preparat dan mikroskop juga..

Sebenarnya, saya ingin merenung sedikit, tentang dunia yang berputar di sekeliling saya... Karena segala hal yang saya temukan di sekitar saya adalah hal-hal aneh yang membuat saya berpikir tanpa berusaha menemukan jawabannya.

Saya akan memulai cerita saya, sekalian memberi contoh kejadian-kejadian absurd yang tertangkap oleh penglihatan saya:

Suatu siang yang terik, matahari tepat di atas kepala, saya mendengar suara adzan dan hendak berwudhu untuk memenuhi perintah ibadah itu. Tiba-tiba, dalam perjalanan menuju keran air, saya menemukan INI:



SAYA BARU MELIHAT GAYA TIDUR KUCING YANG SEPERTI INI!! ASTAGA..

Bukan itu saja, kali ini saya akan menyimpulkan bahwa kucing-kucing yang mejeng di sekolah saya adalah kucing-kucing ajaib.. Mungkin tidak menurut anda, tapi menurut saya.. This is a MIRACLE (Judul lagu Queen lagi yakk..)



Itu baru serangkaian hal aneh mengenai BINATANG DI SEKELILING SAYA..

Selanjutnya saya akan bercerita tentang teman-teman saya yang sungguh..engg..aneh juga. Sebenarnya agak malas menceritakannya karena topik ini tidak akan pernah habis jika dibahas . Saya terlalu sering membahas tentang teman-teman saya yang aneh pada postingan-postingan sebelumnya. Silakan dibaca (kalau mau).

Teman saya yang satu ini sebenarnya pendiam, hanya saja dia bisa mendeteksi makhluk hidup yang mendekat dalam radius tertentu di sekitarnya dan bisa saja tiba-tiba menjadi 'cacat'. (Maaf, kawan.. tapi memang benar kann?). Sebut saja Harry. Karena kata teman-taman yang lain, perawakannya mirip bocah penyihir yang selamat dari kejaran Lord Voldemort, Harry Potter.

Suatu sore, kami sedang menunggu les tambahan yang diadakan guru kami di ruang kelas. Tiba-tiba terlihat properti anak IPS berupa helm gladiator yang dipakai untuk acara Lari Angkatan yang diadakan minggu-minggu kemarin. Spontan, Harry, dengan segala keingintahuan yang amat besar akan hal-hal yang aneh, langsung menyambar helm itu dan meminta orang untuk mengambil gambar menggunakan kamera.



Harry, lebih baik kau mengerjakan hal yang lebih berguna seperti, mencegah Lord Voldemort untuk mengambil alih dunia sihir atau semacamnya...

Hal aneh selanjutnya berhubungan dengan mobilitas antar kelas.. Perlu saya beritahukan, kelas saya terletak di lantai dua gedung SMA. Kelas paling ujung, dan satu-satunya kelas dengan kaca FILM (seperti yang digunakan pada jendela mobil). Kelas yang aneh..

Untuk mencapai kelas saya, karena terletak di lantai dua, otomatis kita perlu untuk menaiki tangga untuk menuju ke sana. Yang saya herankan.. KENAPA ADA SEPEDA DI KORIDOR LANTAI DUA?? BAGAIMANA CARA MENAIKANNYA KE LANTAI DUA??



Yang menjadi model di atas adalah ketua kelas saya. Dan Ia mengendarai sepeda itu sepanjang koridor saat jam bubaran sekolah. MACET OI MACET, HAHAHH...

Nah, sebagai penutup, saya akan bersyukur karena dengan adanya hal-hal seperti ini saya menyadari bahwa saya adalah orang NORMAL!! HAHAHAAHHH *eh, pasti the A gak setuju saya ngomong kayak gini..*

Sebelum saya say good-bye to this post, perkenankanlah saya memperkenalkan teman saya yang tak kalah aneh.. kerjaannya online mulu di Yahoo! Messenger. Silakan kunjungi www.inisemuasalahbanget.blogspot.com untuk mengenalnya lebih dekat..


Saya menyebut dia dalam gambar ini sebagai CYCLOPS-WANNA BE... (Ia menggunakan headphone, minjem pulakk.. ckk..)



Salam.
the P of The Pokari

Friday, April 25, 2008

ngerjain orang

*Hello this is P speaking*

Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang betapa senang dan merasa menangnya saya dalam mengerjai orang yang sering mengerjai saya. Sebelum masuk ke inti cerita, saya ingin mengajak anda sekalian untuk memikirkan satu orang yang sering membuat anda keki karena selalu dikerjai olehnya. Bayangkan wajahnya, bayangkan tempat dimana anda dan Ia sedang duduk berdua.

Anda sedang mengeluarkan setumpuk kartu dan menunjukkan satu trik yang hebat dan trik tersebut berhasil dengan sukses. Nah, bagian yang terpenting:
bayangkan wajah orang itu tiba-tiba terkejut melihat trik kartu yang baru saja anda tunjukkan
. Wajah terkejutnya begitu fantastis dan anda puas melihatnya. Anda puas karena telah mengerjai orang yang sering mengerjai anda. Anda merasa menang. Berdirilah! Nyanyikanlah lagu kemenangan anda! Kalau boleh memberi saran, bayangkan lagu We Are The Champions yang dinyanyikan oleh band Inggris paling fenomenal, Queen. (lagi-lagi mereka, ya sudahlaahhh...)

Masuk ke inti cerita, tersebutlah salah seorang teman saya yang bernama Delilah (LAGI-LAGI JUDUL LAGUNYA QUEEN). Sebenarnya Ia bukan termasuk orang yang demen ngerjain orang, hanya saja, apa saya yang terlalu bodoh atau bagaimana, saya sering kena 'tipu' olehnya. Ini membuat saya sebal dan tanpa sadar berbagai pikiran ingin membalasnya terpatri begitu saja dalam setiap sel saraf yang terdapat di dalam sistem otak saya...

Jadi, pada suatu hari, saya dan Delilah sedang bermain internet bersama di komputer perpustakaan sekolah. Biasalah, anak muda.. Halaman yang pertama dibuka pastilah situs pertemanan yang paling digemari anak-anak muda Indonesia untuk bergabung di dalamnya, temanster.com (mohon terjemahkan ke dalam bahasa Inggris...)

Halaman si Delilah didominasi oleh foto salah satu kontestan American Idol 7, David Archuleta. Yah, perlu saya beritahu, karena ini adalah poin penting:
Delilah adalah penggemar berat David Archuleta..


INI DIA ORANGNYAHH, (Davidnya, bukan si Delilah):



Sembari menunggu halaman berikutnya terbuka, saya memutuskan untuk membuka window baru. Sebenarnya saya belum tahu ingin mengunjungi situs apa, tapi kemudian saya mengetik:

www.peteranswers.com

Hahaa, berhubung saya sudah tahu rahasia di balik situs kampret yang sempat bikin saya takut ini, saya memutuskan untuk mengerjai Delilah.

Dengan senyum menawan penuh misteri, saya menoleh ke arah Delilah...

the P : "Del, lo tau ini gak?" *nunjuk layar komputer*
Delilah: "Apaan? ohh.. Peter Answers, bahhh... guwe gak percaya ama yang gitu-gituan"
the P : *cekikikan* "benerrr??"
Delilah: *ngangguk-ngangguk kayak ayam lagi mabuk*
the P : *leng-geleng-geleng-geleng-geleng-geleng-geleng* (LHO KOK JADI GINI)

LANJOODD,

Saya mengetik "petisi" di situ, tetap saja Delilah tidak menoleh.. sampai akhirnya saya mengetik satu pertanyaan fatal:

Siapa nama kontestan American Idol yang akan keluar malam ini?


Spontan Delilah menengok, hnghh.. ternyata dia penasaran juga.

Delilah: *setengah berteriak seolah-olah ingin meyakinkan diri sendiri* "GAK! GUWE GAK PERCAYA!!"
the P : "Jawabannya belom muncul, Bu.."
Delilah: "oh.."

LOADING..
LOADING...
LOADING....

JENG-JENG-JENG

DAVID ARCHULETA

Delilah: *kolaps*
the P : *tertawa terbahak-bahak*

BETAPA SENANGNYA DIRIKU!!

Saya menoleh ke arah Delilah, tampangnya sungguh kuyu seolah-olah berkata, "tidak.. tidak.. beri saya oksigen.."

SAYA SENANGG........

Ah, jahat sekali saya..

Melihat tampang ingin gantung diri di muka Delilah, maka saya memutuskan untuk menenangkannya..

the P : "Sabar, Del.. waktu itu aja Peter bilang besok Karya Tulis gak jadi dikumpulin, EH.. BENERAN GAK JADI!!!! AHAHAHAHAHAHAHA!!!!"
Delilah: *sibuk neken nomor ambulans*

Tapi akhirnya saya berbaik hati.. saya ceritakan rahasia Peter Answer kepadanya, sehabis mengetahuinya.. Ia tersenyum jahatt..

Delilah: "Fufufufuu.. bisa buat ngerjain abang gw nih.. HAHAAA!!!"

Ya ampun, saya melakukan kesalahan besar... SAYA MALAH MEMBANTUNYA MENGERJAI ORANG LAGI...

ah, nasib..

the P of The Pokari

h i d u n g

*This is P speaking*

halo semuaaa..

jangan lemes gitu lah abis UAN..

MARI BERGEMBIRA


Ngomong-ngomong, lagi gak ada kerjaan, saya jadi pengen cerita..
Suatu malam menjelang UAN, biasalah.. hal yang dilakukan anak sekolah seperti saya pastinya belajar. *behh, gayakk lu belajar*, saya meletakkan hengpon di sudut meja belajar, supaya fokus dan konsentrasi maksudnya.

Tapi, lima menit setelah saya mengerjakan satu soal fisika..

*drrttttt* (hengpon saya bergetar)

the P : "halo??"
hengpon : *drrttt* (tetap bergetar)
the P : "Lho??" *muka bego*, "ohh, ternyata SMS.."

Saya menekan tombol "Show" pada keypad hengpon dan membaca SMS ituhh, ternyata dari the A. ini isi SMS-nya:

Yang mana? agak salah orang lo sebenernya...

Ohh, ternyata ini jawaban dari SMS saya yang sebelumnya berisi bahwa saya meminta the A untuk mengajari saya fisika.

Lalu saya membalas:

Yaa, gak masalah lahh.. lo lagi ngapain? gw nelpon lo ya

Dan dia membalas dengan sangat hemat:

Iye.

Yasudahlahh, beberapa menit kemudian saya menelpon dia dan selama setengah jam ke depan kami terus membicarakan fisika dengan sangat biadabnya, percayalah, itu membuat saya pusing.. bahkan untuk mengingatnya kembali dengan mengetik blog ini juga membuat saya pusing.

LANJODD, jadi sehabis kuping saya panas karena terus-terusan menelpon (gak juga sih, kan pake hedset..), the A memutuskan untuk menelpon orang lain.. hngg, yasudahlah, saya menutup telepon dan kembali fokus ke soal fisika yang sedang saya kerjakan.

Tiba-tiba muncul HIDUNG dari lembar soal yang sedang saya kerjakan!
Benerann!! saya gak boong, HIDUNG!! bahasa inggrisnya NOSE..



Lalu saya berpikir dengan kerass.. kira-kira darimana asal hidung misterius ini??

Hidungnya Michael Jackson kahh??
Atau, hidungnya Freddie Mercury??
..........aaa...................

Lalu saya teringat akan satu hal, kalau sedang menelepon, saya biasanya suka melakukan hal-hal aneh tanpa saya sadari.

Jangan-jangan itu hidung saya...

Dengan cepat saya mengambil cermin dan, thanks god, hidung saya utuh..

TERUS ITU IDUNG SAPA DOONGG???

Saya memberanikan diri untuk menyentuhnya..
keras..
Lalu saya mencabutnya dari buku..

LALU BUKU ITU BERTERIAK!!!

nggak, nggak.. saya bohong..

Saya mencabutnya dari buku dan mengamati bagian belakangnya, terdapat tulisan:

MADE IN CHINA

Ohh, lalu saya ingat.. ini hidung mainan!! hadiah dari sereal sarapan kesukaan saya, KOKO RENYAH (terjemahkan dalam bahasa Inggris..)

Rupanya saat menelepon tadi saya mengambil hidung ini dari rak meja belajar dan memainkannya sambil terus mengobrol bersama the A.

the P of The Pokari

Thursday, April 24, 2008

kami datang lagi..

Setelah akhirnya sempat off selama satu minggu karena mempersiapkan UAN, kami datang lagi!

Tunggu postingan kami dalam waktu dekat, dan..

MARI BERGEMBIRA!

the Pokari

henfon bantal imajiner super jenaka

*hellow there!!*
this is A speaking..

saudara-saudara, bolehkah saia bercerita tentang suatu siang dimana dunia masih terus menjalankan hobi sekaligus kewajibannya untuk berotasi dan kami mulai jengah dengan tuntutan mas depan..

Jumat itu, sekolah mulai ditinggalkan aktivitas. Maklum, ditengah kejengahan yang melanda saat melihat katrol2 dengan berat dan sudut tertentu dalam sesuatu bertitel FISIKA, para siswa langsung meninggalkan pusat kegiatan, melesat dengan euforia berlebihan saat guru kami mengumumkan "hari ini tidak ada pemantapan!!"
*YAAAAIIIIIIYYY !!!!!!*

Berhubung saya, *P*, dan beberapa teman saia merasa sangat lapar [sesudah browsing gratis di perpustakaan sekolah kami tercintah yang komputernya udah diganti jadi flat screen tapi kelemotan internetnya ga sembuh-sembuh], kami mendapatkan ide yang super brilian, yaitu: DELIVERY MAKANAN!! kamipun memencet2 tombol hengpon dan berbicara dengan mbak2 [yang sepertinya sedang sibuk ditengah belantara kompor dan wajan karena kami mendengar keributan dapur yang luar biasa dan dia berbicara setengah berteriak]. Percakapan kami:
*A*: mbak, mau delivery ya.. sapo tahu,cordon bleu,sama 'paket A'nya 3 ya.. dianatar ke l*bschool..

*mbak2*: APPAAA??

*A*: -mengangkat alis dan menjauhkan gagang telfon karena refleks, lalu mengulang pesanan dengan kesal karena diteriakin mbak2 operator yang ngangkat telfon sambil masak-

*mbak2*: oh, iya -bunyi wajan- ditunggu setengah ja, ya..

kami menanti makan siang kami dengan wajah sumringah dan perut lapar. Berhubung perpustakaan kami mulai sepi dan kami mulai bosan berada di sana, kamipun memutuskan untuk kembali ke kelas dan melambaikan tangan kami kepada ruangan yang berbahagia itu.

setelah melewati jalan setapak dan beberapa titian anaka tangga, sampailah kami di kelas. dan TEBAK APA YANG KAMI TEMUKAN...........


HENFON IMAJINER YANG TERBUAT DARI BANTALAN KURSI!!





automatically, saya dan *P* langsung berkomentar dan berimajinasi tentang apa yang akan terjadi dengan benda luar biasa ini..

*A*: Huakakaka.. siapa yang bikin ni, P?
*P*: haha.. ga tau.. niat banget bikinnya! GIlakk.. kalo ad henpon kayak gini beneran gimana ya?
*A*: Bayangin aja kalo ada gedjet [ehm, bahasa indonesia dari GADGET] kaya gitu.. Semacam henpon komunikator yang kalo dibuka -ala komunikator- akan berubah fungsi jadi laptop
*P*: Buset, repot banget kalo mau nerima telfon!! tapi mungkin aja ada pembuat gedjet yang terinspirasi dan bikin kayak gitu beneran..
*A*: -Mengamati-
*P*: eh, potp..poto!! -sibuk nyari henpon, lalu tiba2 teriak: YAAAAHH.. HENPON SAYA KAN KENA VIRUS *dengan suara dalam dan pilu*-
*A*: -Dengan baik hati, saya me'lend'kan henpon saia-

setelah sibuk dengan urusan henpon imajiner ini, kamipun sadar bahwa teman2 kami melihat ke arah kami dengan tatapan apaan-si-tapi-seru-juga. Fyi, cuma ada empat manusia dikelas saat itu..

Hmm.. berakhirlah imajinasi kami tentang henpon bantal imajiner itu karena kami didera rasa lapar yang amat sangat! dan...

ENG-ING-EEENNGGG.....

mbak2 gokil yang kayaknya ngangkat telfon sambil masak itu BERDUSTA! dia bilang pesanan akan tiba dalam SETENGAH JAM.. nyatanya??? SATU JAM LEBIH! Kami mulai desperate karena gerakan peristaltik lambung kami yang sangat AUTIS dan ditengah kehgelisahan dan penantian akan hadirnya makanan kami didepan mata, kami melongok ke balkin hampir tiap dua menit sekali dan sesekali menengok ke balkon dengan mata berbinar-binar saat mendengar derap langkah kaki yang datang mendekat...
setelah menanti cukup lama, akhirnya kami mendengar suara langkah kaki mendekat diikuti bunyi kantong kresek..
Suara kaki itu.....
Suara kaki itu.....
Suara kaki itu.....
Suara kaki + bunyi plastik.....

SIAL! ternyata itu ROGER [bagi yang belum tahu siapa itu roger, bacalah beberapa postingan kami sebelum atau sesudah ini..]. Kami serempak berkata: YAAAHH.. ELO!
*roger*: emang kenapa? -menatap kami sekilas tanpa ekspresi lalu berlalu-


kami kembali menanti...


bunyi langkah kaki..
bunyi langkah kaki mendekat..
bunyi langkah kaki lebih dekat lagi..

ternyata.......

ROGER LAGI!

*kami*: Loh, kok elo lagi?? -bingung karena ga nyadar kapan roger meninggalkan kami-
*roger*: -dengan ekspresi datar [lagi] menatap kami lebih lama dari sebelumnya,lalu berkata:- emang kenapa? *ya Tuhaaann.. jawabannya sama*

kami kembali menanti..


bunyi langkah kaki..
bunyi langkah kaki mendekat..
bunyi langkah kaki lebih dekat lagi..

tebak siapa yang datang...
ROGER LAGI!!
*kami*: KOK LO LAGI??
*roger*: -menatap kami sekilas tanpa berkata apa-apa..-

kami pun kembali menanti..
MEnanti..
MENANti...
MENANTI... dan
M.E.N.A.N.T.I!!!

Sunday, April 20, 2008

thinkpokari.blogspot.com
mari bergembira!

Monday, April 14, 2008

Orang-orang Aneh

*Hello, this is P speaking*

Halohalohalooo...
Selamat malam semuanya, sudah lebih dari dua hari rupanya saya tidak mem-posting (astaga, bahasa Indonesianya apa nih sebenarnya?). Selama itu saya berkelana mengelilingi bumi dan bertemu berbagai macam orang, dan akhirnya saya menemukan inspirasi.

Kali ini saya akan mencoba menulis tentang beberapa contoh kasus yang menurut saya cukup kuat untuk dijadikan argumen jika saya menyatakan,

ORANG-ORANG DI SEKELILING SAYA ADALAH ORANG ANEH...

Kebanyakan aktor yang berperan dalam drama kehidupan saya adalah teman-teman sekolah. Entah kenapa, apakah ini cuma perasaan saya atau memang mereka yang benar-benar aneh... ATAU JANGAN-JANGAN SAYA YANG ANEHH??!

Contoh kasus #1
(Situasi: Di dalam sebuah gedung bimbingan belajar yang saya ikuti. Gedung tingkat empat, dengan lift sebagai penghubung antar lantai)
Demi kesopanan, marilah untuk tidak menyebut nama asli, sebut saja Roger (lagi-lagi personilnya Queen... sudahlah..)

Roger dan The P sedang berjalan menuju lift untuk turun dan pulang ke rumah masing-masing...

Roger : "*sambil berjalan* The P, menurut lo, pelajaran apa yang paling enak?"
The P : "Hah? *menekan tombol lift*, hngg... apaan ya? Apaan sihh? Gak tau ah.."
Roger : "pelajaran kosong.. HAHAHAHAA!! *ketawa tiba-tiba*"
The P : "*terkejut melihat reaksi Roger*, oh... baiklahh, *ikut-ikutan ketawa biar seneng*"
Roger : "aneh bener yakk... lo pasti mikir yang jauh-jauh kan?? Jawabannya kelewat simpel ternyata, HUHAHAHAA!!"
The P : *bergidik*

Berselang 10-15 menit kemudian.. lift telah sampai ke lantai paling bawah, tempat anak-anak biasanya dijemput atau memanggil taksi. Perlu saya tekankan, SEPULUH MENIT ADALAH WAKTU YANG LAMA..

Tiba-tiba, sembari menunggu mobil, Roger mulai berceloteh lagi..

Roger : "The P, guru apa yang paling disenengin sama anak-anak sekelas??"
The P : *gak nyambung... gak tau si Roger lagi serius ato bcanda*
Roger : "ayo tebak.."
The P : "apaan sihh.. gak tau lahh gue... *garuk-garuk pala saking frustrasinya*"
Roger : "jawabannya adalaahh.. guru yang pelajarannya kosong, HUAHUHAUHAUHA!!! *ketawa biadab sambil mandang langit*"
The P : "....... *berharap tiba-tiba ada taksi yang lewat trus langsung kabur*"

Astaga, absurd sekali teman saya yang satu itu... saya tidak menyangka bahwa dia SEDANG MAIN TEBAK-TEBAKAN dengan topik yang SAMA SEPERTI SEPULUH MENIT SEBELUMNYA yang mana saya sendiri sudah LUPA..

Yang perlu diperhatikan dari si Roger adalah ekspresi datar yang tiada duanya... tidak bisa dibedakan Ia sedang serius atau bercanda. Pernah, suatu ketika...

Contoh Kasus #2

(Situasi: Ruang kelas, sedang istirahat... sepi, hanya ada beberapa anak di dalam, termasuk saya dan Roger)

Roger : *tampang datar* "eh..." (manggil saya maksudnya)
The P : "Hngg??" *nengok males-malesan*
Roger : "Menteri Pendidikan Indonesia siapa sihh??"
The P : "D'oh, it's not my bussiness, mana gue taukk..."
Roger : *agak kecewa lalu berbalik*


Beberapa menit kemudian, saya keluar untuk ke toilet. Sehabis dari toilet, saya mendapati Roger masih duduk di kelas sama seperti tadi. Sayapun kembali ke tempat duduk.

Roger : *tiba-tiba balik manggil saya lagi* "eh..."
The P : "apaan?"
Roger : "ternyata Menteri Pendidikan namanya -piiip-"
The P : *capekk... tidak menyangka ternyata masih berkutat dengan topik yang tadi*
Roger : *berbalik lagi*

Sehabis itu, Ia mengeluarkan selembar kertas yang kalau saya teliti adalah lembar soal. Ia pun mulai mengerjakan itu dengan tekun.

Tapi.. Lima menit kemudian,

Roger : *berbalik dengan wajah datar* "lo gak percaya ya?? Gw liat di buku tadi.."
The P : "astaga... Ternyata lo masih ngomongin itu??! *kesel*"
Roger : "yahh.. Tapi sekarang lo jadi tau kaan??"
The P : *memutar bola mata*

Sebenarnya masih banyak kisah-kisah aneh yang berhubungan dengan Roger.. Hanya saja saya malas untuk menuliskannya di sini, selain karena terlalu absurd, kisah-kisahnya dijamin akan menurunkan kadar intelejensi seseorang ketika membacanya.

Bukan hanya Roger, teman saya yang satu ini juga memiliki tingkah laku yang agak di luar kebiasaan.. Lagi-lagi demi kesopanan, sebut saja dia Michelle (hngg.. Kalau ini judul lagunya The Beatles..)

Michelle punya kebiasaan yang aneh. Ia suka menulis dengan pensil tapi menggunakan cat putih untuk menghapusnya (ehm.. Cat putih di sini maksudnya adalah, engg.. Kalau boleh menyebut merk, Type-X).

Suatu hari Ia bercerita kepada saya..

Michelle : "The P, kemaren gue abis jalan ke toko buku ama nyokap"
The P : "teruss?"
Michelle : "kan tipeks gue abis, makanya kemaren gue beli dua sekaligus buat cadangan"
The P : "oh.."
Hening sejenak..
The P : *baru sadar* "kenapa lo gak beli pengapus aja??"
Michelle : "kan ada tipeks.."
The P : "terus, kenapa sampe sekarang lo tetep pake pensil??"
Michelle : "bolpen kan gak bisa diapus.."

Yang saya herankan adalah, kenapa Ia harus menggunakan tipeks untuk menghapus tulisan yang dibuat dengan PENSIL???? Hal ini semakin aneh ketika saya tahu ternyata Ia memang sengaja untuk tidak membeli bolpoin dengan alasan bolpoin tidak bisa dihapus. DUH, NONA.. TIPEKS BERFUNGSI UNTUK MENGHAPUS TINTA BOLPOIN, KALAU ANDA BELUM TAHU AKAN HAL ITU.

Hal ini yang saya namakan transfungsi..

Jadi, apakah saraf otak anda masih bekerja seperti sediakala jika mengalami kejadian-kejadian aneh seperti saya??

Aduh, saya pusing...

The P of The Pokari

Tuesday, April 8, 2008

A Guide for Homeless People: A Silly Place To Be. (Part 2)

Untunglah halte itu sepi, jadi tanpa pikir panjang dan dalam waktu yang relatif singkat, Freddie menghabiskan makanan tersebut dan membuangnya ke tempat sampah tanpa ada yang melihat. Beberapa menit kemudian, bus selanjutnya datang dan Freddie naik ke dalamnya. Pada saat yang bersamaan, seorang pemuda pemilik makanan yang tadi dimakan Freddie datang dan celingukan di sekitar halte untuk mencari makanannya yang tertinggal...

Perjalanan panjang Freddie akhirnya harus berakhir sampai jam 10 malam karena para awak Transjakarta sudah tidak mengoperasikan busway di atas jam segitu. Dengan berat hati akhirnya Freddie berjalan keluar dari halte busway. Ia meneruskan perjalanannya di trotoar Jakarta dan matanya langsung berbinar-binar ketika melihat gemerlap di atas gedung bertuliskan Plaza Semanggi. Akhirnya Freddie menemukan tempat untuk tidur demi mempersiapkan diri menghadapi tantangan hidup tanpa rumah dalam beberapa hari kedepan.

Setelah saya pikir-pikir, apakah ada perusahaan penerbit yang mau menerima naskah maha absurd ini?? Jawabannya adalah terserah anda...

The P of The Pokari

A Guide for Homeless People: A Silly Place To Be. (Part 1)

*Hello, this is P speaking*

Ketika saya sedang JJS a.k.a jalan-jalan sore di suatu mall dengan adik, saya berkata bahwa suatu hari saya akan membuat buku. Dan reaksi dia hanyalah:

"PR aja gak pernah lo kerjain, malah mau bikin buku.."

Saya mencoba menjelaskan secara serius. Saat saya sebutkan judul beserta isian rincinya, Ia malah menunjuk ke salah satu etalase toko. Rupanya daritadi Ia tidak menyimak penjelasan saya.

Baiklah, rupanya ide absurd ini muncul begitu saja saat saya dengan sangat bosan dan suntuknya menunggu bis Transjakarta di halte Matraman yang panasnya aduhai itu. Waktu itu tujuan saya lumayan jauh, sembari bengong di dalam bis (setelah akhirnya ada bis yang datang..), saya mulai memikirkan kalau bis ternyata dapat dijadikan tempat yang ideal untuk tinggal.

Saya berencana membuat sebuah buku yang menceritakan bagaimana seseorang yang tidak punya tempat tinggal dapat bertahan hidup, dengan cara yang tidak biasa pastinya. Mari kita buat prototipe Manusia Tak Berumah ini sebagai tokoh utama. Sebut saja namanya Freddie, (hummff.. Kasian amat.. Buat yg namanya bneran Freddie, sungguh itu hanya kebetulan semata kalau nama anda ternyata sama dengan nama vokalis Queen yang fenomenal itu). Jadi, misalkan si Freddie ini adalah manusia yang tidak jelas berasal dari mana, Ia tidak punya tempat tinggal dimanapun di dunia ini. Saya pun mulai membayangkan aktivitas Freddie mulai fajar hingga fetang.. Petang, maksudnya.

Anggaplah si Freddie sebelumnya tidur di sebuah mall yang belum dibuka. Pagi-pagi sekali Ia hijrah membawa koran seadanya untuk melanjutkan tidur di halte busway karena Ia tahu petugas tamtib mall tersebut akan segera datang dan mengusirnya. Sesampainya di halte busway, karena akses ke dalam halte ditutup sebab masih pagi, Ia tidur di jalur antrean tiket.

Bagaimana Ia bangun?? Ia otomatis bangun karena mendengar langkah-langkah kaki yang bergetar di lantai halte, hal itu menandakan bahwa halte telah dibuka dan busway siap dioperasikan. Sebelum memulai harinya, Freddie berjalan menuju pagar pembatas halte dan membukanya untuk berjalan ke arah WC umum halte, ini biasanya digunakan oleh para pegawai dan supir Transjakarta. Ternyata Ia berniat untuk mandi di situ..

Setelah semuanya rapi, Ia tak lupa membetulkan kumisnya dan bersiap-siap untuk menjelajahi satu hari penuh di dalam busway. Saat busway terlihat di ujung sana, Ia berbaur dengan para penumpang lainnya dan masuk ke dalam halte tanpa tiket, seperti Mr Bean. Jangan tatap saya seperti itu! Saya juga tidak tahu caranya bagaimana Ia bisa lolos dari mas-mas penyobek tiket dan langsung masuk ke dalam seperti penumpang yang lainnya.

Nah, pokoknya si Freddie udah aman ngejogrok di dalam busway itu dan mengagumi keindahan kota Jakarta sambil mencak-mencak kagum. Sementara busway sudah melewati berpuluh-puluh halte tetapi nampaknya petugas belum mulai curiga. Jam 10an, Freddie lapar dan Ia ingat kalau Ia belom sarapan. Jadilah Ia turun di suatu halte dan cabut ke mall terdekat. Sesampainya di dalam mall, Freddie langsung tancap gas ke arah lift dan memencet tombol 5 dengan terburu-buru. (Karena rata-rata mall mengalokasikan food court di lantai paling atas). Tapi tunggu dulu, Ia tidak berminat membeli makanan di sini. Ia hanya ingin mencari-cari kesempatan jikalau ada sampel makanan gratis yang bisa Ia ambil. Maka tersebutlah suatu outlet roti bundar yang juga menjual aneka macam kue soes bermacam rasa dengan papan bertuliskan 'fresh from the oven, please try!' pada salah satu nampan penuh berisi aneka macam roti bundar dan soes yang baru matang. Bau vanila yang menggoda begitu menyihir setiap dinding indra penciuman Freddie dan akhirnya Ia memutuskan untuk dengan biadabnya memakan semua display hangat yang dipajang di situ. Itulah cara Ia sarapan.

Kenyang sehabis sarapan, Freddie memutuskan untuk sekedar lari pagi setelah melihat jogging track yang baru dibangun di situ. Setelah satu jam berlari diiringi musik imajiner yang dari tadi melantun di dalam otaknya, Freddie memutuskan untuk istirahat di halte busway. Agar trik masuk-tanpa-karcisnya lancar, Ia sengaja memilih halte busway yang padetnya ngujubilah, Dukuh Atas.

Monday, April 7, 2008

Crazy Little Thing Called Try Out

*Hello, this is P speaking..*

Oh, maav, maksud saya Crazy HUGE Thing Called Try Out.. Plesetin dikit lahh, biar mirip sama lagunya Queen...

Anyway, ada fenomena baru menjelang ujian negara yang kalau boleh saya katakan lebih cenderung digandrungi para anak sekolah (khususnya kelas 3..) daripada sekedar melenggang ke bioskop terdekat sambil memelintir rambut dan berkata, "adyucchh.. Enakan nonton P.S I Love You atauww 27 Dresses yaa".. Yakk, itu adalah Try Out! Hal ini dirasa mulai menyita waktu-waktu santai saya bahkan DI HARI MINGGU yang notabene adalah WEEKEND se-END-END-nya!! Hari minggu kemarin saja saya menghadiri Try Out akbar di salah satu stadion ibukota, dan hari senennya saya masih harus mengikuti Try Out UN di skolah yang mana dua minggu sebelum itu mereka juga mengadakan hal yang serupa, aduh... Dan sorenya saya musti menghadiri, lagi-lagi, Try Out dari lembaga bimbingan belajar, tempat kedua menuntut ilmu setelah sekolah. Sebelum mengikuti Try Out, saya mengikuti tambahan untuk membahas pelajaran yang akan diujikan besok di sekolah. What the?? Alhasil, saya tak punya lagi tenaga untuk sekedar menjulurkan tangan mengambil alat tulis dari dalam tas. Try Out pun saya kerjakan setengah hati. Saya melihat sekeliling dan mendengar salah satu teman les saya nyeletuk, "bah, udah males bgt gw.. Mnding nembak jawaban ajalahh.."

Jadi, apakah Try Out itu efektif untuk mengukur kemampuan??

P of The Pokari

anda ingin tahu siapa kami????

kami adalah dua orang yang berbeda.
masing-masing dari kami memiliki beberapa pertanyaan super yang mungkin tidak pernah anda pikirkan sebelumnya. Karena apa yang kami pikirkan benar2 absud dan membuang kalori, hanya orang2 super ngga ada kerjaan aja lah yang sempat memikirkan hal ngga penting tapi penting seperti ini. Mau tau apa saja???? tunggu postingan kami dalam waktu dekat.

promosikanlah blog ini kepada kawan2 anda.. dan mari bersenang2 bersama!!!!


think.pokari