Monday, November 24, 2008

POKARI goes to Jazz Goes to Campus

Aheyy.. Aheyyy!!!
wudih. kita sudah sangat lama sekali tidak posting..
maklum.. The A lagi dirundung nestapa gara-gara UTS dan The P lagi sibuk belajar bahasa mandarin di Melbourne.
ah.. jadi lumayan kangsngens samas the P yang telah berangkat mengadu nasib sebagai kangguru hunter di Ostralia.
HEAAHHHH!! KO JADI CURHATS??

wokeng.. wokeng..
kali ini The A mau ceritha-ceritha tentang JGTC (Jazz Goes to Campus)
tempat ngumpulnya para anak gahuls

JGTC itu dilangsungkan
*apa coba, dilangsungkan?* di Kampus UI depok.
dan gue?
Gue bukan anak UI depok. Ga tau UI depok itu ada dimana dan tentu saja ga tau jalan menuju depok.
Namun unstungsnya ada Gilang.
Nyahahahaaw.
Gue berangkat bareng seorang teman SMA juga, bernama
KIKI. Satu hal yang menarik.. KIKI KOK JADI MIRIP THE P????

*heahahahaaa.. ayo tebak ini KIKI apa the P??

gu
e berangkat jam 12 dari rumah, tapi baru nonton jam 3 an gara-gara makan-nungguin temen-ngobrol-ngantri beli tiket. yaahh begitulah.
Performance pertama yang gue liat itu adalah sebuah band yang ga pernah gue denger sebelumnya. Namanya DREW. Tapi sejak saat itu, gw deklarasikan kalo gue suka DREW! yeahhh!! inget namanya sodara sodara.. cari di my space!

DREW Barrymore

kerumunan massa

Setelah terlena dengan DREW, gue memutuskan untuk melihat sebuah bigband performance di stage C. Menurut gw kurang cihuys dan kurang Jazzy, jadi ga gue foto. hahahahaaa. Bagus si.. tapi kurang rapi aja mainnya *Sotoy* dan di stage C inilah gue melihat sesosok mahluk kribo. siapa lagi kalo bukan mas Benazio yang memakai kaos tiedie berwarna pink-kuning berjalan dengan seorang wanita. hayoo.. siapa hayooo?? *kepo mode: ON

Jam 5 kurang, gue memutuskan untuk jalan-jalan ke bazaarnya dan membeli sebuah tiedie seharga 50 ribu rupiah. Ini mahal ga si? nggak kan?
dan ditengah asiknya gue cuci mata tiba tibaaaaaa... HUJAN!
oh may! Padahal kata temen gue sepasukan pawang hujan telah didatangkan untuk mencegah kebecekan di FE UI. ternyata hasilnya? NIHIL. HUJAN 2 JAM sodara sodara!! dasar pawang hujan yang tidak profesional!!!
everybody with their umberella.. ella.. ella ee..e..ee..

Setelah hujan lumayan reda, gue dan kawans makan-makan dan melanjutkan nonton. Dan yang paling gue tungguin pun tiba: AFGAN. heaehahehaehae!!
tenaang.. tenaang! gue bukan tipe orang yang teriak teriak "afgaaaannn.. afgaaaann.. kamyu ganteng deych!" gue penasaran aja dengerin dia live performance dan bawain lagu jazz pula. Bareng IRENG MAULANA pula!!

Hayoo mana afgannya???
yang warna kuning?
bukan. itu lampu. - -"


Sebenernya gue pengen.
SANGAT PENGEN nonton the Groove in Reunion.tapi apa daya.. kaki sudahmau copot, pinggang sudah sakit, baju sudah basah semua, besok UTS pula! akhirnya setelah nonton Barry Likumahua project gue cabut. Pulang ke rumah.

Waa... senang sekali datang ke JGTC walaupun cuma sebentar.
Sangat sebentar. Dan ga kesampaian nonton the Groove. yaah. tak apa.
Rasa rindu gw terhadap euforia dan dentuman musik yang merangsang pertumbuhan otak gue sudah sedikit terobati. Maklum, Jazz Event terakhir yang gue datengin adalah JakJazz: Jazz In the Park 2 tahun yang lalu. Meskipun kayaknya roh gue masih gentayangan di sana, tapi semangat dan dentuman itu udah nempel lagi di kuping gw dan membuat gw agak sedikit lebih waras. nyahahaaa.

OH IYA.. Salah satu hal yang gw suka dari dateng ke acara kayak gini adalah: ketemu teman-teman dari TK sampe kuliah! aheyyy!! gue ketemu temen TK-SD gw (ryan), temen SMP gw (agista), temen SMA (SUPER BANYAK), temen kuliah (glisboy) dan anak blogger (enad dan saliba *cie.. ciee)

see y'all soon, our dear pals!
Mari bergembira..
caw.
The A

Tuesday, November 4, 2008

KOPMON RB

HELLO this is us speaking.

REPORT FROM MONUMEN NASIONAL

(2/11) MONAS, JAKARTA. Kedua reporter ThinkPokari sebelumnya agak sedikit terlambat sampai di TKP karena harus menghadapi pasar tumpah di Kwitang dan mengharuskan mereka memutar gang sambil mengabaikan teriakan-teriakan menggoda dari para penjaja dagangan. Akhirnya mereka sampai di lapangan parkir IRTI Monas—sesuai yang diumumkan di rumahblogger.com—yang menjadi titik penting pertemuan para pejurnal digital yang tergabung dalam forum RumahBlogger. Namun sampai di sana reporter kebingungan! Di siang yang terik lagi-lagi mereka tidak bisa menemukan sosok kribo legendaris blogger, Bena. Reporter yang kehilangan kompas pun mengelilingi Monas satu putaran, berharap bisa menemukan tanda-tanda para blogger. Namun yang mereka dapati hanyalah sekerumunan makhluk berbaju hijau seragam dengan tulisan Anlene. Wew, ternyata ada gerak jalan dan para reporter mendapat saingan yang juga reporter lain dari berbagai TV (ciye, berasa kopdar bakal diliput TV beneran aja nih hahaha)

Lelah mencari kesana kemari, reporter the A pun berintuisi bahwa para blogger pastilah masih menunggu di lapangan parkir. Dan benar saja! Aura-aura dunia virtual pun makin pekat tercium, ternyata para blogger masih menunggu beberapa blogger lain yang kebetulan belom dateng. Langsung saja laporan pandangan mata dari para reporter kita, the A dan the P.

Terima kasih, saudara moderator. Pembaca sekalian, Monas dengan cuaca yang sangat cihuy di tengah-tengah musim penghujan nampaknya tidak melunturkan semangat kami untuk saling bertemu sapa dengan para pejurnal virtual di lapangan iertei Monas ini. Meskipun sebelum ini kami sempat menjamah bujursangkar Monas sebanyak satu putaran—dan tidak menemukan siapa-siapa di sana kecuali pasukan gerak jalan Anlene—kami pun akhirnya kembali ke tempat pertemuan awal dan menemukan beberapa blogger nangkring di sana.

Dan kepala suku (baca: Bena) memutuskan untuk mengajak blogger yang lain mengisi perut di tenda makanan dekat situ. Kami pun dengan biadab memesan menu-menu yang disajikan (disamping juga abang-abang jualannya terlalu bersemangat menawarkan), semua baik-baik saja sampai kami meletakkan suapan terakhir dan siap membayar.

“Nasi goreng berapa bu?”

“DUA PULUH RIBU NENG!”

(eh kok ibunya kayak teriak gitu sih, kagak lah)

APAAAAAAAA???!!! AH YANG BENAR SAJA IBUNDA, LEBIH BAIK SAYA DURHAKA SELAMA INI. EMANG SENDOKNYA DARI EMAS YA?! *syok tiada terperi*

Miris menatap dompet, kedua reporter kami pun menyerahkan lembaran ijo pada induk tenda. Weeh gilak bener, untung kami gak pesen tehbotol kayak Bena. Nyahaha, jatuhnya sangat mahahahahahal. <-ketawa syok Saking syoknya, reporter the P pun sampe curhat ama kuda.
“Eh eh eh lo enak ya makan rumput seiket gratis ngambil dari kebon, coba lo sekali-kali makan nasi goreng di tenda itu deh...” <-dengan suara merana Kami pun melanjutkan perjalanan, karena siang makin biadab, kami memutuskan untuk ngadem di bawah pohon. Sebenarnya bukan itu alasan utamanya, tapi karena ada abang-abang yang terlalu kreatif jualan gabus yang kalo ditiup bunyinya mirip bayi sawan (ini kata blogger Ferdian), para blogger pun menganggap ini tren yang patut dipopulerkan. Sambil merogoh kocek sebesar IDR 1000 saja (belagu bener pake IDR berasa turis), mereka mulai mengisi udara dengan suara bayi sawan yang membahana.


“oekkkkkkk” <-kok jadi kayak muntah... Abis itu para blogger memutuskan untuk naek kereta wisata, lumayan bisa keliling-keliling padahal males jalan panas-panas hahahaha, satu gerbong pun mendadak ekslusif dengan semua penumpangnya para blogger. (asek bener dah eksklusip)


“hayo semua kencangkan sabuk pengaman, saya yang nyetir hihihih”


“apakah kami akan sampai dengan selamat? *khawatir*”


“WETS gaya pol bener bang nyehahaha”


“yah, abis.. apa daya kita kan mau minta gratisan...”


“WINDOW VIEW: yo mamen, yo!” *padahal siapa juga gatau*

Turun dari kereta wisata, kami sempet foto-foto dan sempat punya ide gila untuk kayang massal (BLOGGERS LOVE KAYANG), tapi karna pavingblok panasnya ngelebihin pantat penggorengan, kami pun hanya berfoto dengan pose normal.

(sori belom sempet nyolong sana-sini hehehehe)

Terik matahari pun dengan suksesnya menggoreng ubun-ubun kami hingga kami memutuskan untuk mengadakan acara puncak: perundingan kepengurusan RumahBlogger. Ngomongin korwil-korwil untuk Jaktim, Jabar, Jakpus, Jaksel, dll. Biar ngumpulnya gampang, untuk lebih lengkapnya maen-maen aja ke rumah blogger.


“kop-dar-ru-mah-blog-ger *dieja*”


Patung Pancoran dengan laptop gaul yang kami curigai sedang melakukan liveblogging hehehe”

Sesi perundingan pun ditutup dengan perkenalan blogger satu persatu. Kami pun menggumam-gumam, “oh ternyata si Anu yang blognya Itu” bla bla bla. Sungguh menyenangkan hehehe. Lalu hari semakin sore, gagak-gagak bernyanyi *nggak sih* dan kami beranjak sekali lagi untuk memutari Monas mencari gerbang pulang, karena kereta wisatanya penuh abitch. Kami pun mengobrol dengan beberapa blogger yang lain, salah satunya blogger Beryl, the A pun bertukar nomer hengfong untuk janjian bersamanya pergi ke pesta blogger 2008 dikarenakan the P nampaknya tidak akan menghadiri event asoy tersebut karena sudah harus hijrah ke benua lain.

Beberapa foto terakhir,


“time to go hoooome”


“sumpah the P hampir kejepit di sini, wew”

Salam kopi darat,
The A dan The P