*hellow there!!*
this is A speaking..
saudara-saudara, bolehkah saia bercerita tentang suatu siang dimana dunia masih terus menjalankan hobi sekaligus kewajibannya untuk berotasi dan kami mulai jengah dengan tuntutan mas depan..
Jumat itu, sekolah mulai ditinggalkan aktivitas. Maklum, ditengah kejengahan yang melanda saat melihat katrol2 dengan berat dan sudut tertentu dalam sesuatu bertitel FISIKA, para siswa langsung meninggalkan pusat kegiatan, melesat dengan euforia berlebihan saat guru kami mengumumkan "hari ini tidak ada pemantapan!!"
*YAAAAIIIIIIYYY !!!!!!*
Berhubung saya, *P*, dan beberapa teman saia merasa sangat lapar [sesudah browsing gratis di perpustakaan sekolah kami tercintah yang komputernya udah diganti jadi flat screen tapi kelemotan internetnya ga sembuh-sembuh], kami mendapatkan ide yang super brilian, yaitu: DELIVERY MAKANAN!! kamipun memencet2 tombol hengpon dan berbicara dengan mbak2 [yang sepertinya sedang sibuk ditengah belantara kompor dan wajan karena kami mendengar keributan dapur yang luar biasa dan dia berbicara setengah berteriak]. Percakapan kami:
*A*: mbak, mau delivery ya.. sapo tahu,cordon bleu,sama 'paket A'nya 3 ya.. dianatar ke l*bschool..
*mbak2*: APPAAA??
*A*: -mengangkat alis dan menjauhkan gagang telfon karena refleks, lalu mengulang pesanan dengan kesal karena diteriakin mbak2 operator yang ngangkat telfon sambil masak-
*mbak2*: oh, iya -bunyi wajan- ditunggu setengah ja, ya..
kami menanti makan siang kami dengan wajah sumringah dan perut lapar. Berhubung perpustakaan kami mulai sepi dan kami mulai bosan berada di sana, kamipun memutuskan untuk kembali ke kelas dan melambaikan tangan kami kepada ruangan yang berbahagia itu.
setelah melewati jalan setapak dan beberapa titian anaka tangga, sampailah kami di kelas. dan TEBAK APA YANG KAMI TEMUKAN...........
HENFON IMAJINER YANG TERBUAT DARI BANTALAN KURSI!!
automatically, saya dan *P* langsung berkomentar dan berimajinasi tentang apa yang akan terjadi dengan benda luar biasa ini..
*A*: Huakakaka.. siapa yang bikin ni, P?
*P*: haha.. ga tau.. niat banget bikinnya! GIlakk.. kalo ad henpon kayak gini beneran gimana ya?
*A*: Bayangin aja kalo ada gedjet [ehm, bahasa indonesia dari GADGET] kaya gitu.. Semacam henpon komunikator yang kalo dibuka -ala komunikator- akan berubah fungsi jadi laptop
*P*: Buset, repot banget kalo mau nerima telfon!! tapi mungkin aja ada pembuat gedjet yang terinspirasi dan bikin kayak gitu beneran..
*A*: -Mengamati-
*P*: eh, potp..poto!! -sibuk nyari henpon, lalu tiba2 teriak: YAAAAHH.. HENPON SAYA KAN KENA VIRUS *dengan suara dalam dan pilu*-
*A*: -Dengan baik hati, saya me'lend'kan henpon saia-
setelah sibuk dengan urusan henpon imajiner ini, kamipun sadar bahwa teman2 kami melihat ke arah kami dengan tatapan apaan-si-tapi-seru-juga. Fyi, cuma ada empat manusia dikelas saat itu..
Hmm.. berakhirlah imajinasi kami tentang henpon bantal imajiner itu karena kami didera rasa lapar yang amat sangat! dan...
ENG-ING-EEENNGGG.....
mbak2 gokil yang kayaknya ngangkat telfon sambil masak itu BERDUSTA! dia bilang pesanan akan tiba dalam SETENGAH JAM.. nyatanya??? SATU JAM LEBIH! Kami mulai desperate karena gerakan peristaltik lambung kami yang sangat AUTIS dan ditengah kehgelisahan dan penantian akan hadirnya makanan kami didepan mata, kami melongok ke balkin hampir tiap dua menit sekali dan sesekali menengok ke balkon dengan mata berbinar-binar saat mendengar derap langkah kaki yang datang mendekat...
setelah menanti cukup lama, akhirnya kami mendengar suara langkah kaki mendekat diikuti bunyi kantong kresek..
Suara kaki itu.....
Suara kaki itu.....
Suara kaki itu.....
Suara kaki + bunyi plastik.....
SIAL! ternyata itu ROGER [bagi yang belum tahu siapa itu roger, bacalah beberapa postingan kami sebelum atau sesudah ini..]. Kami serempak berkata: YAAAHH.. ELO!
*roger*: emang kenapa? -menatap kami sekilas tanpa ekspresi lalu berlalu-
kami kembali menanti...
bunyi langkah kaki..
bunyi langkah kaki mendekat..
bunyi langkah kaki lebih dekat lagi..
ternyata.......
ROGER LAGI!
*kami*: Loh, kok elo lagi?? -bingung karena ga nyadar kapan roger meninggalkan kami-
*roger*: -dengan ekspresi datar [lagi] menatap kami lebih lama dari sebelumnya,lalu berkata:- emang kenapa? *ya Tuhaaann.. jawabannya sama*
kami kembali menanti..
bunyi langkah kaki..
bunyi langkah kaki mendekat..
bunyi langkah kaki lebih dekat lagi..
tebak siapa yang datang...
ROGER LAGI!!
*kami*: KOK LO LAGI??
*roger*: -menatap kami sekilas tanpa berkata apa-apa..-
kami pun kembali menanti..
MEnanti..
MENANti...
MENANTI... dan
M.E.N.A.N.T.I!!!
Thursday, April 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment