LULUS UN! (the P's version)

*Hello, this is P speaking*

Kami sedang larut dalam euphoria!! Angkatan kami lulus 100%!! *yea’elahh, padahal pengumuman udah dari kemaren*

Yah, saya kan baru sempet online nih... makanya baru cerita sekarang.

Gilak, saya bersyukur banget! Perlu saya beritahu dulu, UAN tahun ini sangatlah susah!! Udah enam pelajaran, satu hari dua matpel langsung, susah pula materinya!

Seperti the A, mungkin saya perlu meriviu sedikit hari-hari saya dalam menghadapi UAN:

HARI PERTAMA (Bahasa Indonesia-Matematika)
Bahasa Indonesia saya lewati dengan mulus, begitu istirahat pertama, ketegangan dimulai! Matematika! Jeng-jeng, sesaat saya melihat wajah-wajah penuh antusiasme yang tinggi saat masuk kelas, dan tahukah Anda apa yang saya temukan saat hari pertama berakhir?! Wajah lesu! Dan ratapan anak-anak yang rata-rata berbunyi, “anjroot, gimana nasib matematika gw..”

HARI KEDUA (Bahasa Inggris-Kimia)
KIMIA!!! Lain dengan the A, saya sangat menyukai pelajaran ini, makanya saya langsung syok ketika soal yang dikeluarkan sangat tidak masuk akal seperti itu... Sial, lagi-lagi harapan untuk lulus sangatlah tipis!! *ketok-ketok kayu*

HARI KETIGA (Biologi-Fisika)
Hari terakhir... sisa tenaga yang ada cuma bisa dipakai untuk berharap, Biologi soalnya bikin melahirkan di tempat! Fisika apalagi, saya mendengar salah seorang teman saya nyeletuk, “yailahh, ini mah ngerjainnya kayak Try Out aja lah..”, (ngasal abis maksudnya)

Mungkin saya-nya aja yang terlalu lebay, tapi selama dua bulan kurang itu perasaan saya campur-aduk! LULUS NGGAK YA?!! Ya ampun... tapi semuanya itu lumayan terlupakan karena kesibukan saya menulis untuk blog ini. Huah, THINK POKARI memang membuat saya bergembira! Terima kasih untuk partner saya the A dan semua teman-teman yang telah membaca blog ini. (OY, P, curhat aje lo.. haha)

ANYWAY!! Langsung saja saya bawa Anda ke masa dimana kami semua dilanda sport jantung yang amat sangat ketika kami datang ke sekolah pagi itu...

Langit mendung, gerimis turun... suasana suram, bumi gonjang-ganjing, dan saya langsung berpikir, “ini pertanda baik atau buruk?”

Saya bertemu the A di kantin sekolah, bersama teman-teman yang lain, kami menunggu saat-saat sakral itu, PENGUMUMAN KELULUSAN! HUWA! JEDAG JEDUG JEDAG JEDUG.

Akhirnya setelah selesai gladi resik wisuda yang sangat ngaret itu, kami semua dikumpulkan ke Padang Mahsyar lapangan... mendengarkan berbagai sambutan dari petinggi sekolah (yang saya yakin pasti hanya sedikit yang menyimak), kami semua berharap-harap cemas ketika akhirnya Ibu kepala sekolah akhirnya membacakannya dengan slow motion.....................

“Lulus seratus persen!”

ANJROT!!! Teriakan terdengar dimana-mana, kuping saya sampe sakit! Beneran! Terus saya pake nangis segala di bahu-nya Delilah, huhuu... untuk Delilah (baca postingan sebelumnya, cewek yang dansa sama tengkorak), maaf yaa, mungkin ingus gue masih nyisa di jilbab lo...

Dan yang bikin saya tambah seneng, (juga membuat suasana tambah dramatis), pihak sekolah sengaja menyetel lagu Queen yang We Are the Champions di pengeras suara. Suasana kemenangan makin terasa *halahh, apa sih bahasa gw..*, terus saya inget Delilah ngomong, “udah, jangan nangis.. lagu kesukaan lo tuh”, hekhekk..

Setelah akhirnya kami sudah—YAELAH!! Ada lagu We Are the Champions segala di KICK ANDY!! (saya lagi nonton TV, Kick Andy yang topiknya lagi tentang anak SMP juara Olim Fisika, ck.. ckk..)—sampe mana tadi? Oh, ya.. setelah akhirnya kami kembali ke suasana normal, kami meninggalkan lapangan dan lagu We Are the Champions disetel berulang-ulang, HAHHAHA!!

*kok postingan ini jadi nyeritain We Are the Champions sih? WTF lah...*

P.S untuk the A: meskipun saya nanti jauh di seberang lautan sana, kita tetap satu hati kan bu? Hihihii *nyenggol centil*, semuanya.. doakan saya supaya selamat di negeri orang, jauhkanlah hambamu ini dari perihal deportasi, Ya Allah... lancarkanlah jalan bagasiku di Bea Cukai, amin. (Emang lo mau bawa apaan sih, malah doain bagasi...)

MARI BERGEMBIRA!!