Wednesday, May 7, 2008

Mbak-mbak Operator

*Hello, this P speaking, bah.. I'm getting sick with this sentence, lemme find another one..*

*Haiyahh, P's gonna make you all jugglin' and tremblin'!*

*Lame..*

*No, no.. Please, let me find the other one!*

D'OH!! WHATEVERR!! THIS IS P SPEAKING!!

------------------------(mati)

Judul yang menarik, tapi ini bukanlah ajang promosi untuk Operator 0809-sekian-sekian yang kian menjamur di koran seribuan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang saya herankan dari para oknum pengangkat telepon yang biasa disebut Operator. Untuk the A, mungkin anda sudah bosan mendengar keluhan saya tentang petugas pengangkat telepon. Hadapilah.. Saya tahu anda punya masalah yang sama.

1. Menggunakan kata sapaan
Ini membuat saya sebal. Kerap kali saya dipanggil dengan sebutan ibu.... Dalam beberapa kasus, pernah juga ada yang memanggil saya Nyonya, bahkan Bapak!

Operator : "pusat layanan -piip-, selamat siang, dengan -piip- bisa dibantu?"
the P : "siang, Mbak.. Saya mau komplain tentang kartu telepon selular saya"
Operator : "boleh tahu nomor hengpon anda, Pak?"
the P : *what?? She called me PAK?? I swear you will have your ass kicked right now..*
Operator : "halo? Bisa minta nomornya?"
the P : "oh.." *tersadar* "08xx..."
Operator : "baiklah, dengan BAPAK siapa saya berbicara?"
the P : "dengan POPPY..."
Operator : "oh--eh, baiklah ibu Poppy, ada yang ingin ditanyakan?"
the P : "begini, saya pikir setting GPRS saya bermasalah.."
Operator : "baiklah, sebentar lagi akan kami kirim settingan GPRS ke hengpon anda. Atau anda mau dikirim lewat e-mail?"
the P : "oh, boleh.. Ini alamatnya, the_070990@xxx"

Lalu tiba-tiba mbak itu terdiam, entah karena sedang sibuk mencatat atau karena dia SADAR LEWAT ALAMAT E-MAIL SAYA BAHWA SAYA LAHIR TAHUN 90 DAN BELUM MENJADI IBU-IBU?? Selama beberapa menit ke depan, Ia memanggil saya mbak.. Hebat, saya mendapat tiga kata sapaan sekali telepon..

2. Menyetel lagu aneh saat jeda
Biasanya ini terjadi saat Mbak-mbaknya mulai berkata, "mohon ditunggu sebentar ya.."
ning-nung-ning-nung *saya juga lupa lagu apaan, pokoknya norak*, spontan saya menjauhkan telinga dari gagang telepon..

3. Pemberi harapan palsu
Nah, kalau ini selalu teringat sampai sekarang.. Sebenarnya cuma terjadi satu kali, hanya saja sangat menyebalkan menurut saya..

Suatu ketika, saya sedang mencari-cari seperti orang kesurupan album berjudul Killer Queen: A Tribute to Queen. Saya sadar kalau waktu itu sangatlah telat untuk mencari album itu hari gini.. Yah, namanya juga anak-anak.


klik di sini untuk melihat track listing

Dengan alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka saya memutuskan untuk menelepon Operator 108 dan menanyakan nomor telepon sebagian toko kaset yang ada di Jakarta.

Namun, ada satu operator yang menyebalkan..

Operator : "selamat siang, bisa dibantu?"
the P : "siang.. Mbak, masih ada album yg judulnya Killer Queen?"
Operator : "albumnya The Killers?"
the P : "bukan! Albumnya Queen--eh, maksudnya, lagu-lagunya Queen, tapi yang nyanyi artis lain.."
Operator : "album tribute-nya Queen gitu yahh?"
the P : "nah, iya.. Itu maksud saya"
Operator : "Hmm, Killer Queen.. Yang tahun 2005, bukan?"
the P : "iya, yang itu"
Operator : "yang nyanyi tuh Si Ini, Si Anu dan Si Itu kan??" *dia menyebut nama artis*
the P : "ho'oh.. Ho'oh.."
Operator : "ohh, yang blablablabla" *dia ngomong panjang lebar disertai informasi yang relevan*
the P : "IYA! IYA! YANG ITUU!! Ada gak, mbak?"
Operator : "gak ada.."
the P : "....................."

Saya pikir dengan dia bicara panjang lebar mengenai detil-detil yang terdapat di album itu berarti dia masih menjualnya. Ternyata tidak..

HARAPAN PALSU!!

Sekarang saya sudah malas berurusan dengan Operator.. Haduhh.

the P of The Pokari

No comments: